Friday, August 3, 2012

Pentingnya Keikhlaskan Dalam Kehidupan


Syidad bin Aus berkata : “Aku melihat Rasulullah menangis, lalu ketika kutanya mengapa, nabi menjawab :

“ Aku khawatir umatku tertimpa penyakit syirik, ingatlah bukan karena menyembah patung-patung , namun yang kumaksud adalah syirik dengan memperlihatkan amalannya (riya).


Lalu Nabi Muhammad SAW mengisahkan bahwa kelak di hari kiamat datanglah 3 golongan dari hambaku , yakni



1. Golongan orang-orang yang dermawan
2. Golongan orang-orang yang berilmu
3. Golongan orang-orang yang berjihad


Kemudian Hafadhah (malaikat pemelihara) naik dengan mengangkat amal mereka yang terdiri dari sholat, puasa, infak , dll.
Suaranya mendengung bagai lebah, dan bercahaya bagaikan sinar matahari. Hafadzah itu berjumlah 3000 malaikat yang mengangkat amal seseorang menembus langit ketujuh.


Pada saat amal golongan pertama naik, Allah menyerukan kepada malaikat penjaga langit untuk berseru kepada hafadzah :

“Tegaklah, dan hantamkanlah amal ini kepada pelakunya , pukullah pada anggota tubuhnya dan tutuplah hatinya karena setiap amalan yang bukan untuk Allah, pastilah akan kuhalangi. “


Lalu sang hamba menjawab, bukankah aku dulu sering berderma Ya Allah. Manakah balasan untukku.


Allah menjawab : “ Benar wahai hambaku, engkau dahulu rajin berderma. Namun ketahuilah , sesungguhnya engkau berderma bukan karena Aku. Engkau ingin mendapatkan pujian dan popularitas. Bahwa engkau adalah seorang yang dermawan, baik dan suka menolong. Dan sebutan itu telah engkau dapatkan saat di dunia . Aku lebih tahu apa yang ada dihatimu wahai hambaku.”

Maka dilemparkan amal-amal sholeh itu kembali ke bumi , dan golongan pertama tsb dimaksukkan ke dalam neraka


Kemudian menyusul golongan kedua naik,
Allah menyerukan kepada malaikat penjaga langit untuk berseru kepada hafadzah :

“Tegaklah, dan hantamkanlah amal ini kepada pelakunya , pukullah pada anggota tubuhnya dan tutuplah hatinya karena setiap amalan yang bukan untuk Allah, pastilah akan kuhalangi. “


Lalu sang hamba menjawab, bukankah aku dulu rajin ke madrasah, mesjid dan mimbar untuk mencari ilmuMU dan menyebarkan nya untuk umatMU Ya Allah. Manakah balasan untukku.


Lalu Allah pun menjawab : “
Wahai hambaku, memang secara lahiriyah nampak amal itu murni, namun AKU tahu apa yang ada di hatimu. Engkau ingin disebut ulama dan berilmu, disanjung dihormati karena ilmumu. Dan Hakikatnya hal itu bukanlah untukKU. Dan engkau telah mendapatkan gelar serta kehormatan itu kala di dunia.

Maka dilemparkan amal-amal sholeh itu kembali ke bumi , dan golongan kedua tsb dimaksukkan pula ke dalam neraka



Kemudian menyusul lagi golongan ketiga naik,
Allah menyerukan kepada malaikat penjaga langit untuk berseru kepada hafadzah :

“Tegaklah, dan hantamkanlah amal ini kepada pelakunya , pukullah pada anggota tubuhnya dan tutuplah hatinya karena setiap amalan yang bukan untuk Allah, pastilah akan kuhalangi. “

Lalu sang hamba bertanya , Ya Allah , bukankah selama hidupku aku dahulu berjuang keras , hidup dan mati membela agamamu
Ya Allah. Manakah balasan untukku.


Lalu Allah pun menjawab :
“Benar wahai hambaku, namun AKU tahu isi hatimu. Sesungguhnya hal itu engkau lakukan karena semata-mata engkau ingin disebut sebagai pahlawan jihad pemberani. Dan hakikatnya bukan ikhlas untuk KU. Maka Akupun tidak dapat menerima amalmu karena aku lebih tahu apa yang ada di dalam hatimu wahai hambaku.

Maka akhirnya kembali golongan ketigapun dilemparkan kedalam neraka.



Sahabat fillah ,

Menjadi bahan renungan bagi kita bersama tentunya. Sudahkah kita meluruskan niat dalam beramal dan beribadah ? Karena boleh jadi mereka yang ahli surga menurut pandangan manusia , adalah ahli neraka bagi Allah (karena tidak mampu menjaga hati - ujub , bangga, riya)...

Dan boleh jadi mereka yang ahli neraka menurut pandangan manusia, adalah ahli surga bagi Allah (atas takut nya ia akan segala keburukannya , kemudian bermohon perlindungan dan ampunan Allah)...



--------------------------

Ya Allah , Dzat yang Maha menguasai hati .
Bimbinglah & luruskanlah selalu niat dan hati kami ikhlas hanya untukMu semata …
Tetapkanlah kami istiqomah dalam iman islam atas rahmat MU ...
dan terbaik di penghujung kami menjumpai Mu ..

Aamin ya Robbal aalamin ..





Wallahu a'lam ,


Sumber