Monday, February 27, 2012

Mukzizat Terbelahnya Bulan

“Sungguh telah dekat hari kiamat, dan bulan pun telah terbelah…”(QS. Al Qamar : 01)
Ayat pertama dalam surah Al Qomar inilah yang pada akhirnya membuat seorang Mualaf Inggris yang bernama Daud Musa Pitkhok, yang belakangan menjabat sebagai Pimpinan Hizb Islami Inggris, benar-benar mantap memeluk agama Islam. hal ini diungkapkannya pada acara ceramah ilmiah yang diselenggarakan di Fakultas Kedokteran di Universitas Cardiff, Wales, Inggris Barat yang diisi oleh pembicara utama Prof. Dr. Zaghlul An-Najjar yang merupakan seorang Geolog Muslim.

Dalam acara tersebut, Dr. Zaghlul mengisahkan kembali kala Rasulullah membelah bulan sebagai bukti mukjizatnya yang beliau tunjukkan –atas izin Allah- kepada para kaum musyrik Mekkah. Saat itu kaum kafir di Mekkah mendesak Muhammad SAW dengan mengatakan, “Wahai Muhammad, jika engkau benar seorang Nabi dan Rasul, coba tunjukkanlah pada kami satu kehebatan yang dapat membuktikan kenabian dan kerasulanmu itu.” Pinta mereka dengan nada mengolok-mengolok.
Kemudian Rasulullah balik bertanya pada mereka,”Kehebatan seperti apa yang kalian inginkan?”
Mereka menjawab, ”Coba belahlah bulan…”
Maka beliau berdiri dan terdiam beberapa saat, lalu berdoa pada Allah agar berkenan menolongnya. Maka Allah memberi tahu beliau agar mengarahkan jari telunjuknya ke arah bulan. Dan setelah beliau melakukan apa yang diperintahkan oleh Allah tersebut, maka dengan sangat nyata di depan mata manusia-manusia saat itu yang tengah memandang ke arah langit, bulan terbelah. Namun memang dasar para kaum musyrik yang sungguh Bengal sekalipun mereka telah menyaksikan bukti yang nyata di depan mata kepala mereka sendiri, mereka masih tetap tak percaya akan mukjizat nabi tersebut dan malah menganggapnya sebagai sihir belaka.
Menurut para ahli yang obyektif mengenai hal ini, jika hal tersebut memang sihir maka efek dari sihir tersebut tentunya hanya akan dapat “menyihir” manusia-manusia yang ada di sekitar Nabi saat melakukan pembelahan bulan tersebut dan tak akan dapat menyihir orang-orang yang berada jauh dari tempat kejadian dimana Rasulullah melakukan pembelahan bulan tersebut. Maka untuk lebih dapat membuktikan hal ini, para kaum kafir Mekkah tersebut bergegas menuju ke batas luar kota Mekkah guna menanti orang-orang yang pulang dari perjalanan. Dan saat datang rombongan yang pertama menuju kota Mekkah, mereka menghadang mereka dan bertanya, ”Apakah kalian melihat sesuatu yang aneh terjadi pada bulan?” Rombongan tersebut menjawab, ”Ya benar, pada malam tersebut kami melihat bulan terbelah menjadi 2 bagian dan masing-masing bagian saling menjauh. Kemudian setelah beberapa saat keduanya menyatu kembali…!”
Setelah mendengar penjelasan itu, sebagian dari kaum kafir Quraisy tersebut akhirnya beriman dan berislam dan sebagian yang lain tetap memilih ingkar dan tetap tak percaya akan hal ini.
Proses terbelahnya bulan yang tertulis di dalam Al Qur’an ini juga dibuktikan dengan penemuan ilmiah yang dibeber di depan jutaan pasang mata yang menyaksikan acara di Stasiun Televisi Inggris, BBC, pada tahun 1978 yang saat itu tengah membahas perjalanan luar angkasa. Acara yang dipandu penyiar Inggris kenamaan James Burke tersebut menghadirkan 3 Ilmuwan Antariksa asal Amerika Serikat. Dalam wawancara tersebut dibedah satu fakta penting bahwa ternyata dahulu bulan pernah terbelah dan kemudian melekat lagi. Bekas-bekas yang membuktikan bahwa bulan memang pernah terbelah masih terlihat di permukaan bulan yang membentang hingga ke kedalamannya.
Dalam wawancara tersebut, ketiga pakar antariksa Paman Sam itu menceritakan tentang besarnya dana yang digelontorkan guna menyukseskan program perjalanan ke luar angkasa tersebut. Padahal di saat yang sama dunia tengah menghadapi bencana global berupa kelaparan, kemiskinan, sakit dan perselisihan diantara para manusianya. Menanggapi penjelasan 3 pakar langit tersebut, sang presenter BBC berkata, “Andai dana itu digunakan untuk memakmurkan bumi, pasti akan lebih bermanfaat.”
Ketiga pakar antariksa itu pun menukas pertanyaan tersebut dengan mengatakan bahwa proyek antariksa tersebut akan membawa dampak yang sangat positif pada banyak segmen kehidupan manusia, baik dari segi kedokteran, industri, dan pertanian. Sehingga pendanaan program perjalanan antariksa tersebut tidaklah sia-sia karena dalam rangka pengembangan kehidupan umat manusia.
Dan diantara pembahasan dalam acara diskusi tersebut adalah mengenai turunnya para astronot menjejakkan kakinya di permukaan bulan yang mana pendanaan perjalanan antariksa itu menelan dana tak kurang dari 100 juta dollar. Mendengar penjelasan itu, sang presenter kembali bertanya, “Kebodohan seperti apa lagi ini, dana sedemikian besar dibuang AS hanya untuk bisa mendarat di bulan?”
Para pakar langit dari AS pun menjawab,”Tidak,…!Tujuannya tidak hanya semata menancapkan ilmu pengetahuan AS di bulan, tetapi juga untuk mempelajari kandungan yang ada di dalam bulan itu sendiri. Karena dengan keberhasilan program ini kami telah mengetahui hakikat tentang bulan yang jika kita berikan dana lebih dari 100 juta dollar tersebut untuk kesenangan manusia, maka kami tak akan pernah memberikannya kepada siapapun.”
Maka sang presenter pun bertanya, ”Hakikat apa yang telah kalian capai (ketahui) hingga sedemikian mahal taruhannya?”
Mereka menjawab, ”Ternyata bulan pernah mengalami pembelahan di suatu hari dahulu kala kemudian menyatu kembali.” Sang presenter pun kembali bertanya,”Bagaimana kalian bisa yakin akan hal itu?” Mereka menjawab, ”Kami mendapati secara pasti dari bebatuan yang terpisah terpotong di permukaan bulan sampai di dalam (perut) bulan. Maka kami pun meminta kepada para pakar Geologi untuk menelitinya, dan mereka berkata bahwa hal ini (Terpisahnya bebatuan bulan secara terpotong) tidak mungkin pernah terjadi kecuali jika memang bulan pernah terbelah lalu bersatu kembali.”
Dan masih ada satu bukti lain yang memperkuat fakta bahwa bulan memang pernah terbelah pada masa nabi. Yaitu dalam catatan sejarah India dan China Kuno. Dalam buku Ma Dalla ‘Alaihi al Qur’anSayyid Mahmud Syukri Al Alusi seraya mengutip buku Tarikh Al Yamini menuliskan bahwa dalam sebuah penaklukan yang dilakukan oleh Sultan Mahmud bin Sabaktakin al Ghaznawi terhadap sebuah kerajaan yang masih menganut Paganisme (penyembahan terhadap berhala) di India, ditemukan lempengan batu di dalam sebuah istana taklukan tersebut yang mana pada lempengan itu terpahat tulisan yang berbunyi, “Istana ini dibangun pada malam terbelahnya bulan, dan peristiwa itu mengandung pelajaran bagi orang yang mengambil pelajaran.”
Jika menilik fakta tersebut, memang tidak berlebihan jika Daud Musa Pitkhok yang merupakan pimpinan Al Hizb Al Islamy Inggris setelah menyaksikan acara di stasiun TV BBC tersebut pada akhirnya mengatakan, “Maka aku pun turun dari kursi dan berkata, “Mukjizat benar-benar telah terjadi pada diri Muhammad SAW 1400-an tahun yang lalu. Allah benar-benar telah mengolok-olok AS untuk mengeluarkan dana yang begitu besar, 100 juta dollar lebih hanya untuk menetapkan akan kebenaran Muslimin!!! Maka, agama Islam ini tidak mungkin salah…Maka aku pun bergumam, “Maka aku pun membuka kembali Mushaf Al Qur’an dan aku baca surat Al Qomar , dan…saat itu adalah awal aku menerima dan masuk Islam.”